Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan menggelar lombah bertutur tingkat sekolah Dasar se-Kota Pasuruan pada hari Selasa dan Rabu 11-12 Juni 2024 yang diikuti oeleh 50 peserta perwakilan dari Sekolah Dasar/ MI Negeri/ Swasta di Wilaya Kota Pasuruan. Kegiatan ini berlangsung meriah di halaman depan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan.
Lombah Bertutur ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan keterampilan berbicara di depan umum.Para peserta ditantang untuk membawakan cerita lokal daerah yang menarik dan mengandung nilai-nilai luhur buadaya dan bangsa. Mereka diberi kesempatan untuk menunjukan kreativitas dan kemampuan becerita yang memukau dalam waktu 8 menit.
Acara yang dimulai pulul 08.00 pagi dengan sambutan dan pembukaan resmi oleh Bapak titrit Saatrija Nimpuna,S. SI. selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan. Dalam sambutanya, Pak Titrit juga menyampaikan bahwa juara 1 dalam lomba ini akan diikutkan lomba bertutur tingkat Provinsi Jawa Timur mewakili Kota Pasuruan. Setelah itu acara akan dilanjutkan dengan penampilan para peserta yang menampilkan berbagi cerita yang menghibur dan edukatif. Setiap peserta di berikan waktu 8 menit untuk membawakan cerita mereka di depan juri, serta 2 menit sesi tanya jawab.
Para juri yang terdiri dari perwakilan pendidik,budayawan,dan pustakawan menilai berdasarkan beberapa kriteria seperti kemampuan menyapaikan cerita, ekspresi, intonas suara, dan kreativitas. Setelah semua peserta tampil, dewan juri mengadakan sesi penilaian yang ketat untuk menentukan pemenag.
Pada akhir acara, pemenang lomba Bertutur diumumkan dan di berikan penghargaan berupa piala,sertifikat, dan hadia menarik lainya.Para pemenang dari lomba tersebut antara lain Juara pertama diraih oleh Mahira Khilwa Khumaira dari SD Gentong, Juara kedua diraih oleh Faizah Nanda Zalfa dari SDN Kebonari,dan juara tiga diraih Hera Syahira dari SDN Trajeng I.
Dengan berlansungnya lomba ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan berhasil menciptakan atmosfer yang positif dan edukatif, sekalius menjadi pemicu untuk melestarikan budaya betutur cerita-cerita lokal di Kota Pasuruan. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus menginspirasi generasi mudah untuk mencintai buku literasi.
